Minggu, 26 Mei 2013

Just In Time (JIT)

1. LATAR BELAKANG
        Sistem pemanufakturan tradisional mengatur skedul produksinya berdasarkan pada peramalan kebutuhan di masa yang akan datang. Padahal tidak seorangpun yang dapat memprediksi masa yang akan dating dengan pasti walaupun dia memiliki pemahaman yang sempurna tentang masa lalu dan memiliki insting yang tajam terhadap kecendrungan yang terjadi di pasar.
        Produksi berdasarkan prediksi terhadap masa yang akan datang dalam sistem tradisonal memiliki resiko kerugian yang lebih besar karena over produksi daripada produksi berdasarkan permintaan yang sesungguhnya. Oleh karena itu munculah ide Just In Time yang memproduksi apabila ada permintaan. Suatu proses produksi hanya akan memproduksi apabila diisyaratkan oleh proses berikutnya. Sebagai akibatnya pemborosoan dapat dihilangkan dalam skala besar, yaitu berupa perbaikan kualitas dan biaya produksi yang lebih rendah. 
       Kedua hal tersebu menjadikan perusahaan lebih kooperatif. Tujuan utama Just In Time adalah untuk meningkatkan laba dan posisi persaingan perusahaan yang dicapai melalui usaha pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta perbaikan kinerja pengiriman. Salah satu tujuan kita berbisnis adalah memproduksi barang baik produk maupun jasa yang berkualitas tinggi (quality) dan memuaskan pelanggan (customer satisfication), oleh sebab itu pemahaman dan implementasi Konsep JIT sangat diperlukan sebagai prasyarat utama.

Kamis, 02 Mei 2013

REKAYASA SISTEM MANEJEMEN

Ilmu menejemen untuk perencanaan dan pengendalian merupakan ilmu yang sebenarnya telah ada sejak berarus ratus tahun yang lalu, akan tetapai ilmu ini berkembang pada abad ke 18 dan permulaan abad ke 19, di mana sumbangan pemikiran mengenai manejemen telah di berikan sacara terpisah oleh sejumlah orang dari berbagai egara. Akan tetapi ide-ide awal tersebut hanya mengenai manejemen waktu, karena masyarakat pada waktu itu belom tinggi tingkat industrinya. 

Pemikiran mengenai manejemen yang berupa urutan tahap tahapan pengelolana organisasi berkembang pada abad ke 20. Pemikiran ini meliputi tahap gerakan manejemen ilmiah, ahap rancangan dari atas ke bawah, tahap proses manejemen dan tahap proses menuju teori terpadu. Walaupun perkembangan ilmu manajemen melalui tahap tahap tersebut, akan tetapi konsep meejen su utuhnya atau yang spesifi belom jelas terdefinisi.

Kecenderungan kearah teori umum manejemen menetukan suatu yang persepektif yang lebih luas, yang akan meliputi dimensi – dimensi pribadi, moral, social – ekonomidan teknologi berbagai lembaga masyarakt. Manajemen dapat memilih ide-ide baru dari banyak bidang pengethua disiplin, alat utama dan teknik untuk membantu memusatkan perhatian ke horizon yang luas. Konsep-konsep baru yang di ambil dari beberapa bidang ini mulai disentesakan dengan proses kesisteman, memebentuk bangu pengetahauan yang akan di masukkan ke dalam suatu disiplin manajemen.

REKEYASA SISTEM MANEJEMEN.doc